RSS
Ingin diam
Tapi......
Butuh seseorang untuk diajak bicara
Ingin bersandar sejenak melupakan isi kepala
Tapi tidak ada siapa-siapa
HUH. Aku benci.

Sindrom TA

Ternyata benar kata orang-orang tentang Tugas Akhir. Namanya juga 'kawah candradimuka' yang mesti dijabanin sebelum lulus. Huahahaha, berdasarkan pengalaman dan referensi curhatan, yang namanya TA itu rasanya campur-aduk. Asam, asin, sepet, pait, manis, nangis, najis, smua komplit. Beberapa bahkan bilang, ngerjain TA itu kayak makan masakan Padang yang pedesnya bikin nangis-nangis, tapi suatu hari nanti elu bakal kangen pengen nyobain lagi. Wuaduh ! Kalo ngangenin mungkin iya, tapi mo ngejabanin lagi untuk kedua kalinya ?!? Bakal saya jitak nih orang yang sriusan mikir gini. Ngerusak rata-rata aja. Haha.

Kata orang juga, masa TA pun ada sindromnya. Nah kalau yang ini saya setuju. Iya sih, dulu sempat nyela dalam hati, "Lebay apa ya orang-orang ini ?" Kalau sekarang, saya mah cuma bisa mingkem sambil senyum maksa kalau udah berurusan dengan sindrom TA ini. Bukan apa-apa. Menyebalkan aja rasanya. Apalagi kalau sudah hubungannya dengan faktor
3B+1H+1M(bukan be-ha loh ya). Beauty, brain, behaviour, health, and MONEY (iya, faktor duit, sayang).

Beauty. Aspek ini sudah terkontaminasi sejak minggu kedua TA. Simptom yang muncul berupa gejala jerawat dan ketombean. Doh, gak elit banget sih !!! Dua-duanya sungguh merusak penampilan dan menurunkan nilai jual di pasaran. Jerawat masih bisa dikamuflase dengan concealer plus foundation setebal 3 senti lah ya. Nah, ketombe ??? Yang ini ndak bisa diakalin sama sekali !!! Ini krusial untuk dibahas. Mengingat cuaca sedang dingin-dinginnya dan bikin saya malas mandi. Lalu keseringan keramas juga bisa membuat rambut jadi rapuh dan gampang patah. Pffffhh.

Brain. Tidak, tidak, otak saya tidak mengecil kok (tepatnya belum). Tapi kadang stres itu bikin pikiran jadi berkabut. Inspirasi hilang. Logika mengabur. Ketajaman analisis menguap. Bahkan angin berganti arah dan burung pun berhenti bernyanyi (oke, ini kayaknya tanda otak mulai menciut). Yaa, pendeknya demikian. Stres TA bisa bikin otak ikutan moody dan sulit diatur. Di sinilah diperlukan kuatnya motivasi mahasiswa untuk meneguhkan tekad dan konsisten bekerja. Hoek.

Behaviour. Pada beberapa orang (termasuk saya), gejalanya mirip dengan PMS yang datang terlalu awal. Jiwa dan hati bergejolak, perubahan perilaku yang drastis dan (sering) membingungkan (hati-hati mengarah ke gila beneran), bahkan tiba-tiba menjadi berkepribadian ganda. Ini serius lho. Soalnya saya kemarin-kemarin cukup banyak mengamati teman-teman TA-ers yang sudah lulus Juli lalu. Ada yang biasanya bubbly banget, menjelang sidang tiba-tiba jadi gloomy. Ada yang biasanya emang pendiam, lalu kadang berubah seolah patung hidup. Jalan dengan tatapan lurus ke depan. Disapa seolah invisible (dia atau saya ? entah). Ada pula yang tiba-tiba agak psikopat. Pengen nusuk orang, pengen bakar studio (ah, ini familiar sekali :0), dan masih banyak lagi. Saya ? Hmm, sekarang sih memasuki tahap membabi secara liar. Kerjaannya makan, tidur, marah-marah, nangis diam-diam, manyun. Mantap.

Health. Tiba-tiba saya jadi ingat, ada yang pernah nulis status di FB, "TA membahayakan kesehatan Anda." Kalau yang ini, sedikit-banyak saya juga setuju. Namanya juga mengerjakan tugas akhir, tugas besar, tugas final. Pasti butuh (tepatnya mengerahkan) tenaga ekstra untuk yang terbaik. Kesehatan menjadi sangat penting. Mengingat TA itu rawan stres, otomatis badan juga mesti dijaga. Nggak enak banget kan kalau waktu sidang malah diare dan senewen bolak-balik ke kamar mandi ? (percaya nggak, ini paling sering dialami oleh sepupu-sepupu saya. Semoga bukan penyakit keturunan). Atau malah demam tinggi waktu maju perang ? Atau tiba-tiba kaki lecet kelamaan pake high-heels ? (ini mah ngehina diri sendiri). Haduh, mudah-mudahan tidak. Jangan sampai terjadi. Gusti, mohon didengarkan ya doa anak nakal ini. Saya minta kesehatan dan keberuntungan yang buanyak :)

Money. Terutama buat anak seni-desain-arsi(tektur), pasti sayang banget deh sama makhluk satu ini. Banyak yang cederung fetish malah, hahahahaha. Kalau ada pepatah, "Uang tidak bisa membeli kebahagiaan", pasti belum pernah ngerjain porto yang menguras kantong. Beneran, ketika masa porto dan TA datang, ketika kantong mengkerut parah, keberadaan uang bisa membuat hati dan harapan kembali merona segar. Likuiditas dana sangat membantu dalam kelancaran TA Anda. Bahkan faktor uang ini harus disiasati dari awal, mengingat dimana-mana yang namanya TA pasti akan membuat miskin pada akhirnya. Lulus sih lulus, tapi bokek. Nyiapin wisuda makan duit juga. Abis wisuda pasti bakal heboh nyari kerja juga. Jadi nggak berlebihan kalau sampai ada frase "bekerja membanting tulang." Barangkali memang begitulah adanya.

Mungkin perlu ada dokter (atau pisikoloh) spesialis penanganan sindrom tugas akhir ? Tentu menyenangkan jika yang bersangkutan berwajah rupawan, ramah, berempati, baik hati, serta penuh dengan stok makanan enak (ngarep).

Nah, apakah Anda juga pernah mengalaminya ? Atau bahkan sedang bergulat dengan hal yang sama ? Saya senang lho kalau ada teman seperjuangan :p

Ayo bekerja lagi, sayang. Mau lulus segera, kan ? *MAUUUU...!*





P.M.S = Explosion

Hei kalian anak SMA, iya, saya tahu angkot itu transportasi publik. In other means, public space. Tapi bukan berarti masing-masing kita jadi tidak punya privasi. Terus jadi sah-sah saja bikin ribut berisik tanpa lihat kanan-kiri. Come on, didn't you see the our face ? We're annoyed. Really annoyed. Apalagi kamu si jilbab biru yang duduk di seberang saya. Kamu ribut sekali. Dan tidak seharusnya kamu membuka mulutmu selebar itu. Hujan liur tau. Oh ya, bahkan saya bisa lihat ada sisa cabe nyelip di gigi kamu. Yuck.

Permisi Bapak kacamata. Pernah dengar kata 'antri' nggak ? Saya sangsi kalau Bapak pura-pura tuli waktu dengan lempengnya nyerobot antrian di kasir Hypermart BIP tadi. Apalagi belanjaan Anda banyaaaakkkkkk sekali. Oya, saya juga dengar anak perempuan Anda berbisik lirih, "Pa, mbaknya ngamuk tuh Papa nyerobot. Papa ih." Lihat. anak Anda masih punya malu ketika saya melirik judes. Bagi saya, anak ini masih punya
manner. Sayang sekali saya harus prihatin karena Bapak memberi contoh yang kurang baik. Tanpa rasa bersalah pula. Kenapa saya berasumsi demikian ? Ya, karena pasca protes si anak tadi, Anda santai saja menjawab, "Santai aja lah. Kan kita harus buru-buru. Belum ke FO lagi. Sore ini harus balik Jakarta." Siapa suruh ke Bandung pas weekend. Cuma orang bodoh yang mikir kalau jalanan Bandung bakal sepi sesepi-sepinya di akhir minggu.

My old land-lady (yes, you old witch). Bisa-bisanya kamu masih datang petantang-petenteng ke kamar saya and then telling me what to do. Urusan saya mau punya sandal jepit dan sepatu banyak lalu saya jejer di depan kamar. Toh ini berkat aturan Anda yang tidak boleh menaruh rak sepatu di luar kamar. I'm not stupid people who's still OK sleeping with all shoes and dirty laundry inside my room. You said u're hygienic people. U should understand more than me if putting everything (include daily shoes and laundry) inside room is hygienically unacceptable. Then you said again, "Put that papers (Mam, it's Linen paper, not 'that') on top of cupboard. Awrite, where should i put my compie cases then ? It's you not allowing us store them in downstair storage. Bollock. I won't open my door again if you call me. I promise.

See ? I'm not in the mood to tolerate. If you don't want to be screwed, you'd better stay away. Because i'll bark and slap. >:((


Tentang Senin dan Perjalanan Selasa

Ada alasan-alasan tertentu kenapa saya suka hari Selasa. Pertama, tentu saja karena saya termasuk penderita sindrom "I Hate Monday". Senin seringkali membuat saya merasa dijitak ringan karena disadarkan bahwa waktu leyeh-leyeh telah usai. Senin sering menimbulkan 'goosebump' karena awal minggu berarti bersua rutinitas kuliah lagi. Dulu, ketika saya alergi dengan studio, Senin ibarat alarm bahaya bagi saya. Senin adalah kerja. Tepatnya HARUS memulai kerja. Dan jujur saja, saya tidak suka itu. Makanya, saya lebih menyukai hari Selasa. Karena, jika diibaratkan mobil, saya di hari Senin adalah mobil tua yang empot-empotan disuruh jalan. Sedangkan saya di hari Selasa adalah mobil tua yang sudah pede ngebut di jalan tol (hahaha).

Kedua, hari Senin adalah waktunya kepala saya penuh dengan beragam rencana. Tentunya, banyak rencana yang seringnya diikuti pula kebingungan untuk menjalani mana yang harus didahulukan. Senin adalah ketika saya meneropong via kaleidoskop lalu pusing melihat visualisasi yang tampak. Selasa adalah ketika saya sudah dapat menikmati apa yang terlihat, dan terbayang apa yang akan terlihat selanjutnya.

Ketiga, Senin adalah waktu saya kembali berbaur dengan orang-orang. Sebagai tipe pemalu (cih!) yang tentu saja introvert, tiba-tiba mendapati diri harus bertemu atau dikelilingi banyak orang sering membuat saya gegar otak ringan (lebay). Setelah akhir minggu yang santai, damai, tenang, dan terkendali, tiba-tiba semua menjadi ramai dan hiruk-pikuk. Ugh! Nah, di hari Selasa, biasanya kondisi sudah lebih terkendali. Lagi-lagi mengingat Selasa lazimnya adalah waktu pengumpulan tugas (jadi ke kampus buat ngumpulin tugas dan absen doang). Hari Selasa umumnya membuat orang-orang cenderung fokus ke pekerjaan. Sementara bagi saya, (biasanya) justru adalah waktu untuk 'menjelajah' dan bersenang-senang tanpa perlu merasa bersalah, mengingat jika dilakukan di hari Rabu, pasti ada nurani baik yang tergelitik, "Sudah pertengahan minggu lho. Apa yang sudah kamu lakukan ?"

Alasan keempat baru muncul belakangan ini. Lebih jelasnya akibat TA yang sedang saya jalani semester ini. Saya senewen dengan Senin karena Senin adalah hari dimana saya membuat jadwal yang kemudian (biasanya) berakhir berantakan. Scheduling dengan realisasinya nggak pernah cocok. Dan ini terjadi karena suatu faktor yang sifatnya arbitrer. Nah, Selasa merupakan hari yang menyenangkan karena saya bisa men-schedule apa saja dengan tenang serta melaksanakannya dengan taat. Di akhir hari, capek pasti terasa, namun ada rasa puas. I've done all of them. Dan senyum di bibir pun terbentuk.

Sampai hari ini, Selasa masih menjadi hari yang menyenangkan untuk saya. Hari ini, dapat dikatakan semua rencana saya sukses dijalankan. Berawal dari sukses mengejar pembimbing dan bisa bimbingan (yayyy!!!), mendapatkan banyak masukan yang bermanfaat untuk TA, bersua teman seperjuangan TA yang belakangan menghilang, dimana gadis ini jugalah yang akhirnya mengantarkan saya ke penjahit langganannya. Saya sudah menjahitkan baju untuk sidang ! Lalu saya bisa bersantai membaca buku sambil mendengarkan musik kesukaan. Si pacar juga tidak berulah. Hari yang menyenangkan, bukan ?

Paling-paling yang sedikit bikin sebal hari ini adalah datangnya PMS. Namun ini jauh lebih baik dibanding dapat PMS minggu depan. Saya mau sidang bo! Jadi saya bersyukur karena PMS yang datang sekarang menyebabkan saya punya waktu lebih awal untuk bersantai dan menghibur diri sebelum sidang. Senangnyaaaa......

Eits, tentu tugas dan tanggung jawab skripsi tak boleh terlupa dong (Siap!).

Nah, sekarang saya yang ingin tahu, apa hari favorit kamu dalam seminggu ?

hola halo

Holla !!!
Confirmed as my #.....blog (nevermind).
An anytime sanctuary in a journey through my final assignment.
A new home for any flowing mind.
I'm welcoming you to take a peek, reading all of these will be very appreciated.

But, one condition, okay ?
Be nice and polite....it will be more than flattering to me :)

Enjoy!