RSS

Tentang Senin dan Perjalanan Selasa

Ada alasan-alasan tertentu kenapa saya suka hari Selasa. Pertama, tentu saja karena saya termasuk penderita sindrom "I Hate Monday". Senin seringkali membuat saya merasa dijitak ringan karena disadarkan bahwa waktu leyeh-leyeh telah usai. Senin sering menimbulkan 'goosebump' karena awal minggu berarti bersua rutinitas kuliah lagi. Dulu, ketika saya alergi dengan studio, Senin ibarat alarm bahaya bagi saya. Senin adalah kerja. Tepatnya HARUS memulai kerja. Dan jujur saja, saya tidak suka itu. Makanya, saya lebih menyukai hari Selasa. Karena, jika diibaratkan mobil, saya di hari Senin adalah mobil tua yang empot-empotan disuruh jalan. Sedangkan saya di hari Selasa adalah mobil tua yang sudah pede ngebut di jalan tol (hahaha).

Kedua, hari Senin adalah waktunya kepala saya penuh dengan beragam rencana. Tentunya, banyak rencana yang seringnya diikuti pula kebingungan untuk menjalani mana yang harus didahulukan. Senin adalah ketika saya meneropong via kaleidoskop lalu pusing melihat visualisasi yang tampak. Selasa adalah ketika saya sudah dapat menikmati apa yang terlihat, dan terbayang apa yang akan terlihat selanjutnya.

Ketiga, Senin adalah waktu saya kembali berbaur dengan orang-orang. Sebagai tipe pemalu (cih!) yang tentu saja introvert, tiba-tiba mendapati diri harus bertemu atau dikelilingi banyak orang sering membuat saya gegar otak ringan (lebay). Setelah akhir minggu yang santai, damai, tenang, dan terkendali, tiba-tiba semua menjadi ramai dan hiruk-pikuk. Ugh! Nah, di hari Selasa, biasanya kondisi sudah lebih terkendali. Lagi-lagi mengingat Selasa lazimnya adalah waktu pengumpulan tugas (jadi ke kampus buat ngumpulin tugas dan absen doang). Hari Selasa umumnya membuat orang-orang cenderung fokus ke pekerjaan. Sementara bagi saya, (biasanya) justru adalah waktu untuk 'menjelajah' dan bersenang-senang tanpa perlu merasa bersalah, mengingat jika dilakukan di hari Rabu, pasti ada nurani baik yang tergelitik, "Sudah pertengahan minggu lho. Apa yang sudah kamu lakukan ?"

Alasan keempat baru muncul belakangan ini. Lebih jelasnya akibat TA yang sedang saya jalani semester ini. Saya senewen dengan Senin karena Senin adalah hari dimana saya membuat jadwal yang kemudian (biasanya) berakhir berantakan. Scheduling dengan realisasinya nggak pernah cocok. Dan ini terjadi karena suatu faktor yang sifatnya arbitrer. Nah, Selasa merupakan hari yang menyenangkan karena saya bisa men-schedule apa saja dengan tenang serta melaksanakannya dengan taat. Di akhir hari, capek pasti terasa, namun ada rasa puas. I've done all of them. Dan senyum di bibir pun terbentuk.

Sampai hari ini, Selasa masih menjadi hari yang menyenangkan untuk saya. Hari ini, dapat dikatakan semua rencana saya sukses dijalankan. Berawal dari sukses mengejar pembimbing dan bisa bimbingan (yayyy!!!), mendapatkan banyak masukan yang bermanfaat untuk TA, bersua teman seperjuangan TA yang belakangan menghilang, dimana gadis ini jugalah yang akhirnya mengantarkan saya ke penjahit langganannya. Saya sudah menjahitkan baju untuk sidang ! Lalu saya bisa bersantai membaca buku sambil mendengarkan musik kesukaan. Si pacar juga tidak berulah. Hari yang menyenangkan, bukan ?

Paling-paling yang sedikit bikin sebal hari ini adalah datangnya PMS. Namun ini jauh lebih baik dibanding dapat PMS minggu depan. Saya mau sidang bo! Jadi saya bersyukur karena PMS yang datang sekarang menyebabkan saya punya waktu lebih awal untuk bersantai dan menghibur diri sebelum sidang. Senangnyaaaa......

Eits, tentu tugas dan tanggung jawab skripsi tak boleh terlupa dong (Siap!).

Nah, sekarang saya yang ingin tahu, apa hari favorit kamu dalam seminggu ?

0 bisa berbusa-busa:

Posting Komentar